Morowali, Hariannet.co.id- Dalam momentum peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Bupati Morowali, Iksan Baharudin Abdul Rauf, mengingatkan masyarakat untuk menjaga persatuan dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak bermanfaat.
“Momen 17 Agustus ini bukan sekadar seremonial, tapi bagaimana kita bisa mempertahankan budaya, memperkuat kebersamaan, dan sungguh-sungguh memajukan Morowali yang kita cintai ini,” ujar Iksan kepada wartawan di Lapangan Sepak Bola Desa Laantula Jaya, Witaponda, Senin (18/7).
Ia menegaskan bahwa kritik adalah hal biasa dalam demokrasi, namun berbeda dengan provokasi yang hanya menimbulkan perpecahan.
“Daripada bercerita yang bukan-bukan, mari kita bergandeng tangan saja. Kritik itu biasa, lain dengan provokasi. Buat apa provokasi? Tidak perlu ada lagi,” tegasnya.
Bupati Iksan menekankan bahwa membangun Morowali tidak bisa hanya dilakukan lewat wacana, melainkan melalui kerja nyata di lapangan. Ia mencontohkan dengan selalu membawa jajaran kepala dinas untuk turun langsung ke lapangan.
“Apapun yang kita lakukan untuk Morowali, membangun itu bukan dengan cerita, tapi dengan berjalan, artinya betul-betul fokus mendatangi lapangan. Kalau hanya bercerita di atas meja, tidak akan terbangun Morowali ini. Yang kita butuhkan hari ini adalah orang-orang yang mau turun, bukan sekadar pintar bercerita,” jelasnya.
Di akhir, Iksan kembali mengingatkan bahwa semangat 17 Agustus tidak boleh berhenti pada upacara dan perlombaan saja, tetapi harus menjadi pemicu dalam menjaga budaya, memperkuat persatuan, serta membangun Morowali bersama-sama.
Erni