Morowali, Hariannet.co.id- Kendari, 11 Oktober 2025 — Kafilah Kabupaten Morowali yang dipercaya mewakili Provinsi Sulawesi Tengah sukses mencuri perhatian publik dalam ajang Pawai Mobil Hias Seleksi Tilawatil Qur’an dan Musabaqah Al-Hadis (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025, yang digelar di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, Sabtu (11/10/2025).
Dengan semangat yang membara, Kafilah Bumi Tepe Asa Moroso menampilkan kemegahan budaya dan nuansa religius yang berpadu harmonis dalam dekorasi mobil hias mereka. Di bawah kepemimpinan Bupati Morowali, Iksan Baharudin Abdul Rauf, dan Wakil Bupati, Iriane Ilyas, S.E., serta pembinaan dari Ketua LPTQ Kabupaten Morowali, keikutsertaan kafilah ini menjadi wujud nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Morowali dalam menjadikan STQH bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi juga media syiar, dakwah, dan pemersatu bangsa.
Adapun Provinsi Sulawesi Tengah hadir dengan visi “Berani Wujudkan Generasi Qur’ani yang Religius, Harmonis, dan Rukun untuk Mencapai Masyarakat yang Adil dan Makmur”, di bawah pimpinan:
Gubernur Sulawesi Tengah: Dr. H. Anwar Hafid, M.Si
Wakil Gubernur: dr. Reni A. Lamadjido, Sp.PK, M.Kes
Ketua DPRD Provinsi Sulteng: H. Mohammad Arus Abdul Karim
Kakanwil Kemenag Prov. Sulteng: H. Muchlis, S.Ag., M.Pd
Sekdaprov selaku Ketua LPTQ Prov. Sulteng: Dra. Novalina, M.M
Ketua TP-PKK Prov. Sulteng: Ny. Ir. Sry Nirwanti Bahasoan Anwar
Dalam pelaksanaan Pawai Ta’aruf STQH Nasional XXVIII, Kafilah Morowali menampilkan replika miniatur masjid dan rumah adat, busana adat khas Morowali, serta musik tradisional Ndengu-ndengu, yang merupakan warisan budaya dari Kabupaten Morowali. Penampilan ini menggambarkan indahnya perpaduan antara nilai-nilai kearifan lokal dan nilai-nilai keislaman yang hidup di tengah masyarakat.
Mengusung tema “Syiar Al-Qur’an dan Hadis: Merawat Kerukunan, Melestarikan Lingkungan”, kegiatan pawai berlangsung meriah dan semarak. Ribuan peserta dari berbagai provinsi di Indonesia turut menampilkan kreativitas dan kearifan lokal masing-masing. Rute pawai dimulai dari Lapangan Benu-Benua dan berakhir di Kantor Wali Kota Kendari, diiringi antusiasme masyarakat yang memadati jalanan.
Mobil hias Kafilah Morowali tampil mencolok dengan ornamen bernuansa Islami yang berpadu dengan motif khas daerah, disertai tarian tradisional serta lantunan musik Ndengu-ndengu yang menggugah semangat kebersamaan dan persaudaraan.
Kehadiran Kafilah Morowali dalam ajang nasional ini tidak hanya memperkenalkan kekayaan budaya dan religius daerah, tetapi juga menjadi bukti semangat kebersamaan dan cinta Al-Qur’an yang terus tumbuh di tengah masyarakat Morowali.
Dengan tampilnya kafilah yang memukau, Morowali berhasil menegaskan peran aktifnya dalam mendukung kegiatan keagamaan nasional, sekaligus membawa nama daerah semakin dikenal luas di tingkat nasional.
Erni