Sulawesi Tengah, Hariannet.co.id- menghadapi masalah serius di sektor perikanan akibat praktik penangkapan ikan menggunakan bom. Menanggapi hal ini, Bupati Morowali Iksan Baharudin Rauf merancang solusi dengan pendekatan edukasi dan program perikanan berkelanjutan.
“Bagaimana cara menghentikan orang menangkap ikan dengan bom? Kita tangkap? Tidak mungkin. Memang melanggar undang-undang, tapi kalau kita hentikan tanpa solusi, bagaimana nasib mereka nanti? Maka dari itu, kami fokus pada edukasi,” kata Iksan, Rabu (26/3).
Menurut dia, penggunaan bom ikan tidak hanya merusak ekosistem laut tetapi juga mengancam keberlanjutan sumber daya perikanan. Karena itu, pemerintah daerah akan berupaya memberikan pemahaman kepada nelayan mengenai dampak negatif dari praktik tersebut.
“Menangkap ikan dengan bom bukan solusi. Kami sudah menyiapkan karamba sebagai alternatif. Pemerintah membuka lapangan kerja baru agar nelayan tetap bisa melaut tanpa merusak lingkungan,” jelas dia.
Iksan mengatakan pemerintah telah menyediakan karamba sebagai metode budidaya ikan yang lebih ramah lingkungan. “Karamba ini sudah sesuai prosedur. Cukup diisi bibit, diberi makan, dan dikelola dengan baik. Bahkan jika tidak diberi makan selama satu minggu, ikan masih bisa bertahan hidup di laut, jadi risikonya lebih kecil,” tambahnya.
Sebagai mantan nelayan, Iksan yakin pendekatan ini dapat mengubah pola pikir masyarakat sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka. Ia optimistis bahwa dengan kerja sama semua pihak, permasalahan perikanan di Morowali dapat diatasi.(Ern)